Minggu, 28 Februari 2010

MAHLUK-MAHLUK PEMARAH

Ada mahluk berjubah putih berbisik kepada matahari,
‘Tuanku marah’,
Karena kemunafiakan serigala di dunia…
Ada malaikat bersayap lebar berbicara kepada bulan,
‘Tuanku cemburu’,
Karena bunga bangkai tidak tahu berterima kasih…

Ada peri bermahkota indah berkata kepada bintang,
‘Tuanku mengambil nyawa’,
Karena cinta kepada bunga…
Ada singa merah hitam bertanduk berucap kepada venus,
‘Tuanku iblis membunuh’,
Hanya dengan sebuah getaran saja…

Ada burung berkicau dimalam hari,
‘Tuanku rajawali gusar’,
Karena gagak hitam sangat rakus memakan mutiara.
Ada beruang bercerita pada kepada bunga,
‘Tuanku singa geram’,
Karena anjing hutan merampas makanan sang kancil.

Ada hiu bersuara kepada kuda laut,
‘Tuanku paus sangat kesal’,
Karena lumba-lumba tidak patuh kepada samudera.
Ada peri kuburan berbincang pada kunang-kunang,
‘Tuanku setan membasmi nabi-nabi’,
Karena para rasul tak lagi menyembah Tuhan.  
(April 2005)

Kamis, 04 Februari 2010

Kenapa Harus Taring Cinta...??

Taring adalah gigi yg berfungsi merobek atau memecahkan atau membuat kecil makanan yg besarnya melebihi dari mulut kita agar makanan tersebut bisa dilanjutkan untuk dikunyah dan kemudian ditelan.

Cinta adalah sebuah perasaan yg diciptakan Tuhan agar bisa terwujud suatu hubungan atau situasi yg harmoni.

"Taring Cinta" menjadi judul blog ini dikarenakan menurut saya bahwa cinta bisa menjadi suatu kekuatan untuk merobek dan memecahkan hal-hal yg tidak baik menjadi baik namun harus diakui juga bahwa hal yg tidak baik bisa terjadi jika cinta itu tidak konsisten dan egois.
Cinta bisa menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan dan keadilan untuk negeri ini. Cinta merekatkan hubungan antara saudara-saudara kita, orang tua kita, teman-teman kita, atasan-bawahan kita dan terutama kepada Tuhan kita.

Love is fighting for future..!!!
Thanks Love..!!!

GBU All

Senin, 01 Februari 2010

Puisi Untuk Negeri

 ANGANKU UNTUK NEGERI

Di negeri yang penuh dengan para pejuang gagah berani
Di tanah yang subur makmur nan indah tak terperi
Aku melihat keangkuhan batang gandum berbulu tajam
Dan menyaksikan tumbuhnya calon-calon tunas keji

Keramaian seharusnya menjadi kegembiraan hati
Kesendirian seharusnya menjadi perenungan hidup
Namun kegaduhanlah menjadi kata sepakat negeri
Dan kebisinganlah menjadi pengesahan martabat

Hilang.... semua orang berani dan tak sempat jadi pahlawan
Musnah.... orang-orang perkasa dan tak sempat jadi panutan
Binasa.... para penentang kejahatan dan tak sempat jadi teladan
Raib.... para penasehat raja negeri dan tak sempat lambaikan tangan

Terdiam sesaat dalam renungan penghayal negeri
Terus berpikir dalam angan kepala menteri
Membisu sambil mengeretakkan geligi tajam
Tulikan telinga mendengar lengkingan batin

Ingat, aku akan mengajarkan pada pemberontak
Camkan, aku akan mengarahkan para penghasut
Dengar, aku akan mendidik para petinju nan kejam
Lihat, aku akan bergerak bersama para pemukul kejahatan

Akan ku hancurkan semua pembuat kemiskinan negeri
Akan ku luluhlantakan semua bangunan hasil percabulan
Akan ku pangkas setiap penguasa pemerkosa kekayaan alam
Akan ku gantung di alun-alun negeri setiap penghianat revolusi